Teknik Lompat Tinggi
1. Teknik Lompat Tinggi Style Flop
a. Awalan
Berlainan dengan straddle, awalan
pada flop arahnya dari depan, dikerjakan dengan cepat sekali, dengan sedikit
melingkar atau menikung, serta tegak lurus menghadap letak mistar.
Awalan dari depan ke arah tiang
sandaran mistar samping kanan (jika bertopang pada kaki kiri). Pada beberapa
langkah paling akhir mengubah arah serong ke kiri, tidak tegak lurus pada
mistar.
Baca Juga fungsi matras lompat tinggi
b. Tolakan
Pergerakan waktu menampik yakni:
- Bila bertopang dengan kaki kanan, Kaki kanan menumpu dengan kuat,
- Kaki kiri diangkat dengan lutut ditekuk sekalian memutar tubuh mengarah awalan,
- Tubuh membelakangi mistar,
- Diikuti dengan pergerakan membentang melalui mistar dengan punggung melengkung.
c. Sikap tubuh di atas mistar
Baca Juga ukuran matras lompat tinggi Baca Juga fungsi matras lompat tinggi
Sikap tubuh di atas mistar adalah
style dalam lompat tinggi. Sikap tubuh style flop ialah:
- Kepala paling awal melalui mistar,
- Diikuti dengan tubuh yang telentang,
- Punggung menghadap mistar.
Sesudah sampai titik ketinggian
optimal serta pantat melalui mistar, Ke-2 kaki diayun ke atas agar bisa melalui
mistar semuanya.
Dagu ditarik ke sisi dada serta
punggung atlet diupayakan berada di atas mistar dengan mirip busur yang
membentang.
d. Datang
Anggota badan yang datang
terlebih dulu ialah punggung. Sikap badan telentang waktu datang. Oleh karena
itu, style lompat tinggi ini cuma kemungkinan dikerjakan di atas busa. Jangan
coba style flop di bak pasir.
2. Teknik lompat Tinggi Style Straddle
a. Awalan
Awalan harus dikerjakan secara
cepat serta menikung dengan langka seputar 3,5,7,9 langkah. Arah dari awalan
ini ialah seperti berikut :
- Menyiapkan diri untuk lakukan tolakan lewat irama awalan
- Menyiapkan diri untuk mendapatkan pojok terlepas landas.
- Membuat arah gerak horizontal dirubah ke kecepatan vertical.
b. Tolakan
Tolakan memakai satu diantara
kaki yang terkuat,jika tolakannya memakai kaki kanan jadi awalan dikerjakan di
samping bagian kiri mistar. Arah dari lakukan tolakan ialah seperti berikut :
- Meningkatkan kecepatan menampik pada pojok trek berat tubuh yang maksimal.
- Mendapatkan waktu – waktu untuk memutar yang di butuhkan pada step melalui mistar
- Mengubah arah gerak horizontal jadi arah vertical.
c. Sikap tubuh di atas mistar
Seharusnya sikap tubuh saat di
atas mistar telentang dengan ke-2 kaki bergantung lemas.Upayakan dagu cukup
ditarik ke dekap dada,dan punggung ada di atas mistar yang disebut busur yang
melenting. Maksudnya ialah seperti berikut
- Bawa anggota badan melalui mistar dengan nyaman
- Bawa titik berat tubuh sedikit kemungkinan dengan mistar tanpa ada sentuh atau menjatuhkan
- Membuat supaya pendaratan secara baik serta selamat
d. Datang
Sikap datang ialah sikap jatuh
sesudah melalui busa,sedang langkah yang baik dalam lakukan pendaratan ialah
seperti berikut
Bila pendaratan dibuat dari
matras,jadi tempat jatuh ialah bagian pundak serta punggung terlebih dulu
Bila pendaratan dikerjakan di
atas pasir,jadi yang datang lebih dulu ialah kaki.Ayun kaki kanan selanjutnya
bergulir ke depan ,bertopang pada bahu pundak kanan.
3. Teknik Lompat Tinggi Style Straddle / Style Guling
a. Langkah Lari Awalan
Awalan lari style straddle
dikerjakan dalam garis lurus yang menyerong dari permukaan depan matras
pendaratan. Pojok yang dianjurkan ialah seputar 20 – 30 derajat dari garis luru
matras. Tapi awalan itu bisa berupa lengkungan dengan pojok 45 – 55 derajat
pada letak mistar.
Kecepata dalam lakukan awalan
dibutuhkan untuk memberi momen pada tubuh untuk melalui mistar. Oleh karenanya,
awalan dikerjakan dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Panjang awalan delapan
langkah, pada empat langkah yang paling akhir lebih lebar dari empat awalan
yang pertama.
Supaya bertopang pada titik tumpu yang pas disarankan memakai
pertanda. Bila sandaran dikerjakan dengan kaki kiri jadi awalan diawali dari
samping kiri bak lompat.
b. Teknik Tolakan
tolakan kaki tumpu memakai kaki
yang terkuat supaya membuahkan pergerakan naik yang optimal. Langkah paling
akhir cukup diperlebar dengan dibarengi sikap tubuh yang menengadah dibarengi
pergerakan mengayun ke atas untuk menolong tingkatkan titik berat tubuh yang
tambah tinggi.
Sikap tubuh yang cukup menengadah bisa membuahkan pojok sandaran
yang semakin besar, hingga akan memudahkan mengayunkan kaki.
Pergerakan kaki
ayun dalam kondisi lurus, tapi tidak kaku. Sesudah kaki kanan diayunkan ke atas
serta tubuh terangkat dengan kaki tumpu.
Waktu melalui di atas mistar, ayunan
kaki tambah tinggi dari kepala serta melalui mistar lebih dulu dari sisi bada
lainnya.
c. Bentuk Pergerakan Di Atas Mistar
Sesudah sampai titik tinggi
maximum tubuh diputar ke kiri penuh, dengan kepala menyusul melalui mistar, perut
serta dada menghadap ke bawah.
Kaki sandaran yang sebelumnya tergantung ditari
dalam tempat kangkang. Pada sekarang kaki kanan telah turun serta tangan telah
bersiap menolong datang.
d. Teknik datang
Sesudah melalui mistar tubuh
langsung bisa jatuh pada punggung yang tidak membahayakan buat
pelompat. Tapi bila tempat pendaratan adalah bak
pasir. Jadi pendaratan dikerjakan dengan kaki kanan serta dibantu dengan ke-2
tangan
Komentar
Posting Komentar